MAKALAH ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
MAKALAH
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dan Kemiskinan
Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah
Ilmu Sosial Dasar
Disusun Oleh:
Baiq Nabila Millenia Fatha (11118347)
Alifah Sri Yulianti (10118545)
Nazila Amelia (15118265)
Rahmani Mutiara Sarah A. C. (15118818)
Dosen Pembimbing:
Siti Aisyah
1KA18
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini berjudul
“Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Kemiskinan” disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Makalah ini kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu kami dalam menyusun
makalah ini.
Terlepas dari
itu, kami menyadari bahwa dalam makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar makalah
ini bisa lebih baik lagi kedepannya.
Depok,
13 November 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………4
1.1 Latar belakang………………………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..4
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………4
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….5
2.1
Pengertian IPTEK…………………………………………………………..5
2.2 Peran IPTEK bagi masyarakat……………………...………………………5
2.2.1 Peran IPTEK di
bidang sosial dan budaya………………….…….5
2.2.2 Peran IPTEK di bidang pendidikan………………………………6
2.2.3 Peran IPTEK di bidang komunikasi dan informasi………...…..…8
2.3 Pengertian kemiskinan……………………………………………........…....9
2.4 Faktor penyebab terjadinya kemiskinan……………………………...…......9
2.5 Cara meanggulangi kemiskinan……………………………………………10
BAB
III PENUTUP…………………………………………………………………….12
3.1
Kesimpulan…………………………………………………………………12
3.2
Saran………………………………………………………………………..12
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………….…….13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang biasa kita
sebut IPTEK, sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya
IPTEK, manusia dengan mudah melaksanakan kehidupan sehari-hari. Contohnya,
manusia dapat memanfaatkan telepon genggam sebagai alat komunikasi jarak jauh.
Sehingga, kita tidak perlu datang ke tempat yang jauh hanya untuk menanyakan
kabar atau bertegur sapa, cukup melalui telepon genggam saja. Oleh sebab itu,
IPTEK disukai banyak orang karena sangat efisien. Semakin berkembangnya zaman,
banyak orang yang ingin merasakan dampak IPTEK itu sendiri. Tetapi, tidak semua
orang dapat merasakan perkembangan IPTEK secara langsung. Salah satu faktor
penghambatnya adalah kemiskinan.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan IPTEK?
- Apa peran IPTEK bagi masyarakat?
- Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?
- Apa faktor penyebab terjadinya kemiskinan?
- Bagaimana cara meanggulangi kemiskinan?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar
mahasiswa mengetahui pentingnya IPTEK dalam kehidupan
sehari-hari dan mahasiswa memahami penyebab terjadinya kemiskinan.
1.4 Manfaat Penulisan
- Mahasiswa mengetahui pengertian IPTEK.
- Mahasiswa mengetahui dampak
dari IPTEK.
- Mahasiswa mengetahui
pengertian kemiskinan
- Mahasiswa mengetahui penyebab
terjadinya kemiskinan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Ilmu adalah suatu
pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk mencari, menyelidiki, dan
menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga merupakan suatu pengetahuan yang sudah
teruji akan kebenarannya.
Pengetahuan
adalah suatu yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat dari
pengalamannya. Pengetahuan muncul disebabkan seseorang menemukan sesuatu yang
sebelumnya belum pernah dilihatnya.
Teknologi adalah
suatu penemuan melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai suatu tujuan yang
maksimal, atau dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk menyediakan
berbagai kebutuhan atau dapat mempermudah aktifitas.
Jadi, Ilmu
Pengetahuan dan Tekonologi atau yang akrab disebut IPTEK adalah suatu tempat
yang menjadi sumber informasi yang tentunya dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan seseorang khususnya di
bidang teknologi dari waktu ke waktu. IPTEK bisa pula diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari berbagai informasi dan pengetahuan tentang berbagai teknologi.
2.2
Peran IPTEK bagi Masyarakat
2.2.1
Peran IPTEK dalam bidang sosial dan budaya
Dalam hal ini bidang sosial manusia dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi yang ada dimasa kini. Manusia memanfaatkan teknologi
yang ada untuk berbagai macam keperluaan seperti untuk berkomunikasi, menambah
wawasan dan menghasilkan uang untuk menghidupi dirinya. Akan tetapi setiap hal
yang bernilai positif pasti ada dampak – dampak yang ditimbulkan darinya ,
seperti halnya kemajuan IPTEK dalam bidang sosial. Ada dampak baik dan dampak
buruk, dibawah ini adalah dampak berkembangan IPTEK dalam bidang sosial :
Ø Dampak Positif
1. Mudahnya berkomunikasi dengan orang –
orang yang jarak jauh
2. Waktu dan biaya lebih efisien
3. Mempermudah mencari Informasi yang ingin
diketahui serta menambah wawasan dan pengetahuan
4. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat
lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
5. Informasi yang ada di masyarakat dapat
langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
Ø Dampak Negatif
1. Maraknya perilaku menyimpang yang
terjadi di kalangan masyarakat pada dan umumnya dan khususnya remaja
2. Timbulnya kejahatan publik
3. Manusia menjadi malas
4. Kurangnya interaksi langsung antara manusia karena mereka
lebih senang mengutarakan pembicaraan melalui dunia maya atau jejaringan sosial
Bidang Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Peran IPTEK dalam budaya juga berpengaruh cukup besar dalam hal ini
tetapi terkadang seseorang menyalah gunakan IPTEK dalam bidang budaya menjadi
tidak baik. Berikut ini adalah dampak perkembangan IPTEK dalam Bidang Budaya :
Ø Dampak Positif
1. Kita dapat mengetahui budaya – budaya yang ada di Negara
– Negara lain
2. Teknologi yang ada dapat dikolaborasikan dengan budaya –
budaya yang ada
3. Dapat menshare budaya yang ada di Negara masing – masing
4. Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan
sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun
dan pekerja keras.
Ø Dampak Negatif
1. Budaya yang ada bisa diklaim oleh Negara lain
2. Dapat merubah budaya yang telah ada karena perkembangan
IPTEK yang cukup pesat
3. Kehilangan jati diri budaya yang ada di Negara tersebut
4. Hilangnya semangat Nasionalisme
2.2.2 Peran IPTEK di bidang Pendidikan
1. Munculnya Media Massa,
khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti
jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini
yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam
belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh
guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet,
olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai
pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa
tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam
pembelajaran.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran
yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan
kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan
Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui
tatap muka. Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya
pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan
adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa
dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan
lain-lain.
4. Adanya sistem pengolahan data hasil
penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan
sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah
diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya
perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan
membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan,
yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah
data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
5. Pemenuhan kebutuhan akan
fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu
banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu ;
Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan
akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk
mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan
teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu :
1. Pembelajaran
menjadi lebih efektif dan menarik.
2. Dapat
menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks.
3. Mempercepat
proses yang lama.
4. Menghadirkan
peristiwa yang jarang terjadi.
5. Menunjukkan
peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan.
Disamping
dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul
dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses
pendidikan, antara lain:
1. Siswa
menjadi malas belajar
Dengan adanya
peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop
dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar,
terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan
yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti Facebook, Chating,
Friendster dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap
minat belajar siswa.
2. Terjadinya
pelanggaran Asusila.
Sering kita
dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila dilakukan
oleh seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti terjadinya tawuran antar
pelajar, terjadi priseks, pemerkosaan siswi dan lain-lain.
3. Munculnya
media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh
pelajar.
Dengan
munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat
menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti
adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS,
main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar
malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia.
Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar
siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa
4. Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran,
sehingga membuat siswa menjadi
malas.
Dengan adanya
fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini
terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih
dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka
mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat
Internet dan mengkopi paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas
berusaha dan belajar.
5. Kerahasiaan
alat tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama ini
sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal
ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena
dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah
dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang
dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran
soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan
masyarakat.
6. Penyalahgunaan
pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal.
Pada awalnya
pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif,
namun pada akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai
alasan. Contohnya ; seorang Heker dengan kemampuannya melakukan penerobosan
sistem sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan
tidak perlu merampok langsung ke Bank atau kekantor-kantor, cukup dengan
melakukan pembobolan system keuangan atau informasi penting, maka
mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya
7.Adanya penyalahgunaan sistem pengolah data yang
menggunakan
teknologi.
Dengan adanya
pengolahan data dengan system Teknologi, sering akli kita temukan adanya
terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang
dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah
kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.
2.2.3 Peran IPTEK di bidang
Komunikasi dan Informasi
Dalam bidang
informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari
kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan
lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di
bumi bagian manapun melalui internet
b. Kita dapat berkomunikasi
dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
c. Kita mendapatkan layanan
bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
Disamping
keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi
tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a. Pemanfaatan jasa komunikasi
oleh jaringan teroris (Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu
dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk
tujuan tertentu
c. Kerahasiaan alat tes semakin
terancam
Melalui
internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan
dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d. Kecemasan teknologi
Selain itu
ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena
terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah
beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet
karena disambar petir.
2.3
Pengertian Kemiskinan
Pengertian
Kemiskinan menurut beberapa ahli :
1. BAPPENAS
Kemiskinan
adalah situasi serba kekurangan karena keadaan yang tidak dapat dihindari oleh
seseorang dengan kekuatan yang dimilikinya.
2. Reitsma dan
Kleinpenning
Kemiskinan
adalah ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat
material maupun non-material.
3. Suparlan
Kemiskinan
adalah standar tingkat hidup yang rendah karena kekurangan materi pada sejumlah
atau golongan orang bila dibandingkan dengan standar kehidupan yang berlaku di
masyarakat sekitarnya.
Pengertian Kemiskinan
adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya seperti pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan
yang layak.
Secara
kuantitatif, kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana taraf hidup manusia
serba kekurangan atau “tidak memiliki harta beda. Sedangkan secara kualitati,
pengertian kemiskinan adalah keadaan hidup manusia yang tidak layak
2.4 Faktor Penyebab Kemungkinan
1. Tingkat Pendidikan Yang Rendah
Faktor pendidikan
merupakan kebutuhan pokok yang mana jika tidak terpenuhi akan menjadi bom waktu yang
menyebabkan seseorang kurang mempunyai ketrampilan tertetu yang diperlukan
dalam kehidupannya yang berakibat pada keterbatasan kemampuan untuk memasuki
dunia kerja.
2. Faktor Malas bekerja
Hal ini merupakan penyakit
yang sering sekali menjangkiti seseorang untuk maju dan merubah nasibnya,
banyak beranggapan bahwa nasib dan takdir dalam kemiskinanadalah
sebuah jalan hidup sehingga menyebabkan seseorang acuh tak acuh dan tidak
bergairah untuk bekerja.
3. Terbatasnya Lapangan Kerja
Ketidakstabilan ekonomi dan
ketidakpastian arah politik dan kebijakan sebuah Negaramaupun
wilayah akan langsung membawa konsekusensi keterbatasan lapangan kerja yang
berdampak langsung dalam mendorong terjadinya kemiskinan.
4.
Keterbatasan Modal
Sebuah idiom klasik ketika
memutuskan untuk merubah taraf hidup untuk lebih baik, tidak memiiki modal
dalam rangka menerapkan ketrampilan yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu.
5.
Beban Keluarga
Merupakan permasalahan
yang sangat serius ketika banyaknya jumlah anggota keluarga tidak diimbangi
dengan peningkatan pendapatan yang akan menimbulkan kemiskinan, karena se-iring
banyaknya anggota keluarga akan semakin meningkat tuntutan dan beban hidup yang
harus dipenuhi.
2.5 Cara
Menanggulangi Kemiskinan
Penanganan
berbagai masalah kemiskinan memerlukan strategi penanggulangan kemiskinan yang
jelas. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat
acungan jempol atas berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk
strategi penanggulangan kemiskinan. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh
pemerintahan baru adalah menyelesaikan dan mengadaptasikan rancangan strategi
penanggulangan kemiskinan yang telah berjalan. Kemudian hal ini dapat
dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan. Berikut ini dijabarkan sepuluh langkah
yang dapat diambil dalam mengimplementasikan strategi pengentasan kemiskinan
tersebut.
I. PENINGKATAN FASILITAS JALAN DAN
LISTRIK DI PEDESAAN.
Berbagai
pengalaman di China, Vietnam dan juga di Indonesia sendiri menunjukkan bahwa
pembangunan jalan di area pedesaan merupakan cara yang efektif dalam mengurangi
kemiskinan. Jalan nasional dan jalan provinsi di Indonesia relatif dalam
keadaan yang baik. Tetapi, setengah dari jalan kabupaten berada dalam kondisi
yang buruk. Sementara itu lima persen dari populasi, yang berarti sekitar 11
juta orang, tidak mendapatkan akses jalan untuk setahun penuh. Hal yang sama
dapat terlihat pada penyediaan listrik. Saat ini masih ada sekitar 6000 desa,
dengan populasi sekitar 90 juta orang belum menikmati tenaga listrik.
Walaupun
berbagai masalah di atas terlihat rumit dalam pelaksanaannya, solusinya dapat
terlihat dengan jelas.
1. Menjalankan
program skala besar untuk membangun jalan pedesaan dan di tingkat kabupaten.
Program pembangunan jalan tersebut juga dapat meningkatkan penghasilan bagi
masyarakat miskin dan mengurangi pengeluaran mereka, disamping memberikan
stimulasi pertumbuhan pada umumnya.
2. Membiayai
program di atas melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana pembangunan harus
ditargetkan pada daerah-daerah yang mempunyai kondisi buruk, terutama dalam
masalah kemiskinan. Peta lokasi kemiskinan, bersama dengan peta kondisi jalan,
dapat digunakan untuk mengidentifikasi daerah-daerah tersebut. Masyarakat
miskin setempat juga harus dilibatkan agar hasilnya dapat sesuai dengan
kebutuhan mereka, serta menjamin tersedianya pemeliharaan secara lebih baik.
3. Menjalankan
program pekerjaan umum yang bersifat padat karya. Pro- gram seperti ini dapat menjadi
cara yang efektif untuk menyediakan fasilitas jalan di pedesaan disamping
sebagai bentuk perlindungan sosial. Untuk daerah yang terisolir, program ini
bahkan dapat mengurangi biaya pembangunan.
4. Menjalankan
strategi pembangunan fasilitas listrik pada desa-desa yang belum menikmati
tenaga listrik. Kompetisi pada sektor kelistrikan harus ditingkatkan dengan
memperbolehkan perusahaan penyedia jasa kelistrikan untuk menjual tenaga
listrik yang mereka hasilkan kepada PLN. Akses pada jaringan yang dimiliki PLN
juga patut dibuka dalam rangka meningkatkan kompetisi tersebut. Penyusunan
rencana pelaksanaan dengan lebih terinci atas dua skema subsidi yang ada
sangatlah diperlukan, untuk menjamin subsidi tersebut tidak menghambat
penyediaan listrik secara lebih luas.
II. PERBAIKAN TINGKAT KESEHATAN MELALUI
FASILITAS SANITASI YANG LEBIH BAIK.
Indonesia sedang
mengalami krisis penyediaan fasilitas sanitasi. Hanya kurang dari satu persen
limbah rumah tangga di Indonesia yang menjadi bagian dari sistem pembuangan.
Penyediaan fasilitas limbah lokal tidak dibarengi dengan penyediaan fasilitas
pengumpulan, pengolahan dan pembuangan akhir. Pada tahun 2002, pemerintah hanya
menyediakan anggaran untuk perbaikan sanitasi sebesar 1/1000 dari anggaran yang
disediakan untuk penyediaan air. Akibatnya, penduduk miskin cenderung
menggunakan air dari sungai yang telah tercemar. Tempat tinggal mereka juga
sering berada di dekat tempat pembuangan limbah. Hal ini membuat penduduk
miskin cenderung menjadi lebih mudah sakit dan tidak produktif. Pada tahun
2001, kerugian ekonomi yang timbul akibat masalah sanitasi diperkirakan
mencapai Rp 100.000,- per rumah tangga setiap bulannya. Untuk mengatasi hal
tersebut ada dua hal yang dapat dilakukan:
Pada sisi
permintaan, pemerintah dapat menjalankan kampanye publik secara nasional untuk
meningkatkan kesadaran dalam penggunaan fasilitas sanitasi yang lebih baik.
Biaya yang diperlukan untuk kampanye tersebut tidaklah terlalu tinggi,
sementara menjanjikan hasil yang cukup baik.
Pada sisi
penawaran, tentu saja penyediaan sanitasi harus diperbaiki. Aspek terpenting
adalah membiayai investasi di bidang sanitasi yang akan terus meningkat. Dua
pilihan yang dapat dilakukan adalah: (i) mengadakan kesepakatan nasional untuk
membahas masalah pembiayaan fasilitas sanitasi dan (ii) mendorong pemerintah
lokal untuk membangun fasilitas sanitasi pada tingkat daerah dan kota; misalnya
dengan menyediakan DAK untuk pembiayaan sanitasi ataupun dengan menyusun
standar pelayanan minimum.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang
dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Kemampuan-kemampuan
seperti memecahkan masalah, berpikir secara alternatif, menilai sendiri hasil
karyanya dapat dibelajarkan melalui pendidikan teknologi. Untuk itu, maka
pembelajaran pendidikan teknologi perlu didasarkan pada empat pilar proses
pembelajaran, yaitu: learning to know, learning to do, learning to be, dan
learning to live together.
Tak bisa dipungkiri bahwa masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula
dari sikap pemaknaan kita terhadap kemiskinan.
Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan, yang berarti bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi makakebutuhan
pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan
hanyakewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa
penyakitsosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat. Ketikaterjalin kerja sama yang romantis baik dari pemerintah, non
pemerintah dan semua linimasyarakat. Dengan digalakkannya hal ini, kemungkinan
kemiskinan akan mencapai hasilyang seminimal mungkin
3.1 Saran
Teknologi adalah
suatu hasil pemikiran manusia yang diciptakan untu kepentingan manusia unuk
memudahkan pekerjaan, namun kemajuan teknologi tidak terlepas dari dampak
posiif dan dampak negative, mka kita harus pndai-pandai menyaring mana yang
baik untuk kita ambil manfatnya dan harus menghindri hal yang negative dari
kemajuan iptek yang brkembang pesat saat ini.
Dalam menghadapi
kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebihkreatif, inovatif,
dan eksploratif.Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk
lebih eksploratif.
Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau
harus meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalis, das moralitas yang
standarnya adalah standar global.
DAFTAR PUSTAKA
https://chiende.wordpress.com/2016/01/07/dampak-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-terhadap-kemiskinan/

Komentar
Posting Komentar